Arsip

Archive for the ‘Berita Dipamerin’ Category

Setelah sekian lama, almost 2 years

Sudah hampir 2 tahun tidak aktif di halaman ini, tidak ada aktifitas, kini kami kembali lagi dan siap untuk meng update setiap berita yang paling baru.

Kategori:Berita Dipamerin

Karnivora atau Herbivora

14 Oktober 2011 Tinggalkan komentar

Menurut anda manusia itu seorang karnivora atau herbivora? Sebelum anda menjawab pertanyaan tersebut mari kita simak ciri-ciri dari kedua hal tersebut.

Karnivora (pemakan daging) :

  • pada gigi lebih dominan gigi taring
  • enzim pada lambung dapat mengurai daging mentah dengan sempurna
  • mempunyai moncong yang runcing

Herbivora (pemakan tumbuhan) :

  • sedikit gigi taring, bahkan tidak ada
  • enzim pada lambung hanya mampu mengurai tumbuh-tumbuhan
  • tidak mempunyai moncong yang runcing

So manusia ikut yang mana? Sesuai kodrat atau… hahaha…..

Kategori:Berita Dipamerin

Pengalaman : Membuat KTP … … !!!

7 Oktober 2011 3 komentar

Membuat KTP ternyata tidak serumit dan sesusah yang saya bayangkanSaya berfikir bahwa membuta KTP  perlu ini itu dan lain lain.. hehe..  Oke Yuk langsung aja ke step2 nya:

Pertama untuk membuat KTP mintalah surat pengantar ke ketua RT RW setempat di dekat lingkungan anda tinggal. Setelah meminta surat pengantar datanglah ke Kecamatan sesuai dengan alamat anda. Mungkin kecamatan Banyubiru, Kecamatan Sidorejo dan sebagainya. (Kebetulan waktu itu saya ikut kecamatan Banyubiru…!!).  Setelah membawa surat pengantar, oh iya jangan lupa bawa fotocopy KK (eh KK itu apaan?? KK itu singkatan dari Kartu Keluarga, setiap keluarga harus memiliki kartu tersebut.. berarti anda tercatat di Catatan Sipil) serta KK yang asli bila sewaktu-waktu ditanyakan.

Oke, setelah itu datanglah ke bagian pembuatan KTP yang ada di kecamatan setempat. Masukkan surat pengantar anda pada tempat yang sudah disediakan (biasanya di dekat kotak untuk biaya sukarela…heheheh..). Tunggulah beberapa saat ketika nama anda dipanggil untuk pengambilan foto KTP. Setelah dipanggil anda akan difoto dan tunggu kembali hingga KTP anda selesai di cetak.

Tunggu… tunggu… tunggu.. kok lama banget… (Biasa biar terlihat rumit dan penting.. “…itulah Indonesia….”). Setelah sekitar 1 jam saya menunggu.. akhirnya dipanggil juga untuk ambil KTP, setelah jadi saya memasukkan sejumlah uang sarana, ke kotak amal… suka rela kok.. suka suka aja asal rela aja ngasih untuk ongkos pembuatan KTP.. hheheh…

Jadi deh.. secara resmi saya terdaftar sebagai penduduk lokal.. ahahahahhahaha….

Kategori:Berita Dipamerin

Kegiatan Pesparawi “X”? di UKSW

10 November 2008 5 komentar
The Grand Piano

The Grand Piano

Woyo blogger mania, gimana ne dah lama jari jari lentik gue ga nari-nari diatas keyboard komputer. Udah lama ne kagak posting cerita atau tulisan. Kayaknya gue lupa ne cara posting and cerita kaya gimana (“edan kali.red”). Okay, ne aku meh cerita acara kemarin yang udah terlaksana di kampus tercinta gue, Ukaeswe. Persparawi (Pesta Paduan Suara Gerejawi Mahasiswa) X. Acara berlangsung mulai tanggal 27 Oktober hingga 3 November 2008. Buset dah waktu itu gue jadi panitia membantu untuk dokumentasi video di acara tersebut. Gue tergabung dalam team dari UKSW yaitu BTSI (Biro Teknologi dan Sistem Informasi). Menjadi panitia event nasional bikin capek juga ye..? Gile bener.. Kita harus datang on time buat dokumentasi para kontingen dari berbagai penjuru   dan juga butuh stamina yang kuat dah manteb. Gila aja gimana pegang kamera panggul kalo badan ga stabil. Geter tuh gambarnya bisa-bisa kaya gempa bumi ntar. Okeh.. malangnya, sewaktu pembukaan hingga penutupan Pesparawi, Salatiga diguyur hujan dari pagi hingga sore, emang sih dah musimnya, tapi hujan tidak menghalangi kita untuk meliput kegiatan tersebut. Pokoknya seru..dan tetap semangat. Selama satu minggu saya dan rekan saya menjadi sapi, kerja terus sampe malem yah puji Tuhan kita ga sakit atau terserang flu, tapi seminggu setelah itu..waduh badan kayaknya meriang pegel-pegel semua. Dan yang paling penting Pemenang Pesparawi X dimenangkan oleh  Paduan Suara Mahasiswa Universitas Kristen Indonesia Maluku (UKIM) Vox Angelorum. Selamat ya..  Yah selamat deh buat mereka.. Eh pasti pada bingung kok UKSW ga ada?? Ya..emang bener karena UKSW menjadi tuan rumah untuk penyelenggara lomba tingkat nasional ini, tapi jangan salah.. terpilihnya UKSW menjadi tuan rumah dikarenakan UKSW melalui Voice Of SWCU (Satya Wacana Christian University) lulus dan langsung menuju final paduan suara internasional di Jepang. So, udah ga di nasional lagi tapi merambat ke internasional. Hehehe.. jadi ya.. semangat..maju terus pantang mundur…..Peace!!!!!!

Kategori:Berita Dipamerin

Hati-hati Modus Baru Penipuan di ATM

9 Oktober 2008 1 komentar

Peristiwa ini menimpa saya Hari Minggu yang lalu di salah satu ATM Mandiri
(sebut saja ATM1). Semoga tidak terulang pada pembaca.

Kejadian ini berawal ketika saya mau menarik uang di ATM Mandiri. Seperti kadang-kadang terjadi setelah saya masukkan kartu ATM, layar ATM menyatakan bahwa …..out of service atau ….maaf sementara tidak dapat melayani. Tentu saja saya langsung tekan tombol Cancel untuk membatalkan transaksi. Namun ternyata kartu ATM tidak kunjung keluar walaupun saya
ulangi berkali kali dan saya tunggu.

Di saat saya berharap kartu ATM segera keluar, tiba-tiba ada seseorang laki-laki (sebut saja Mr X) yang membuka pintu ATM dan tindakan kurang etis ini tentu agak mengejutkan saya. Orang tersebut yang tampil dengan sikap dan wajah innocent (tanpa dosa) dan dengan cukup santai bertanya: Bisa Pak? Kartu saya tadi tertelan pak! Karena merasa senasib, sikap saya
berubah dari curiga menjadi welcome. Setelah saya amati, ternyata kartu saya tampak sedikit (kurang lebih satu millimeter) di bibir lobang kartu ATM dan saya berusaha dengan  menyelipkan dua kartu tipis untuk menjepit kartu tersebut agar dapat saya keluarkan. Usaha saya itu mendapat respon yang bersahabat dari Mr X dan segera pula ia membantu saya untuk menjepit dengan kertas yang saya gunakan tetapi kartu ATM saya juga tidak berhasil
dikeluarkan.

Usaha berikutnya dilakukan oleh Mr X dengan menelpon “Bank” (katanya saya telpon bank saja pak, 14000 ya? tanyanya dan tidak saya jawab karena saya konsentrasi dengan usaha saya untuk mengeluarkan kartu ATM). Setelah dia menceritakan apa yang telah terjadi dan salah satu ungkapannya di telepon “kartu saya terganjal oleh bapak setelah saya pak!”. Mr X segera
menyerahkan HPnya karena pihak “Bank” mau bicara dengan saya. Pihak “Bank” setelah menanyakan beberapa data seperti nama, tanggal lahir, nama ibu kandung segera menuntun saya agar dapat mengeluarkan kartu ATM saya dan tentu saja saya turuti.

Tekan tombol di bawah angka 9; tekan tombol di bawah angka 7; tekan pin bapak; tekan ENTER. Keluar tidak pak? Tanyanya. Tidak, jawab saya. Ok pak saya akan bantu sekali lagi mengeluarkan kartu bapak. Ikuti petunjuk saya tekan tombol di bawah angka 9; tekan tombol di bawah angka 7; tekan pin bapak (pelan-pelan pak) dan saya sempat berpikir mengapa harus pelan?; tekan ENTER. Singkatnya saya menekan PIN saya sampai sekitar tiga kali
yang disaksikan oleh Mr. X. Saya tidak sampai hati meminta Mr X keluar dari ruang ATM karena ia telah meminjami HP dan “menolong saya”. Adegan ini berarkhir ketika pihak “Bank” tidak berhasil membantu saya dengan mengatakan: Ok pak, karena kartu bapak tidak bisa keluar, KARTU BAPAK SAYA BLOKIR SAJA DAN SAAT INI KARTU BAPAK SUDAH TIDAK BERFUNGSI. Besuk bapak segera ke Bank Mandiri setempat untuk minta terbitkan kartu baru. Karena merasa aman, saya segera tinggalkan ruang ATM dengan mengucapkan terima kasih kepada Mr. X setelah anak saya segera keluar dari mobil, menyusul ke ruang ATM menanyakan apa yang terjadi (kata saya: kartu sudah diblokir, kita pindah ATM lain saja nak).

Untungnya saya tidak menaruh semua telor saya dalam satu keranjang. Masih ada keranjang lain tidak peduli ukurannya. Segera saya menuju ATM (sebut saja ATM2) yang lain karena saya sudah ditunggu di salah satu toko untuk suatu transaksi. Sebelum saya (bersama isteri dan anak saya) masuk ke ATM2 tiba-tiba SMS banking masuk dan menyatakan rekening saya terdebet Rp 1.500.000,-. Ketika itu saya baru sadar (menurut saya bukan karena hipnotis, tetapi logis) bahwa MR X TADI TERNYATA PENIPU dan pihak “Bank” yang bicara dengan saya adalah anggota sindikatnya.

Segera saya menuju ATM1 dengan melanggar lampu merah di perempatan jalan sambil menghampiri Polantas setempat. Sampai di tempat kejadian, tentu saja pelaku sudah kabur dan selama saya menuju kembali ke ATM1, rekening saya selalu terdebet hampir setiap setengah menit Rp 1,5 juta dan berkali-kali. Saya berusaha keras untuk memblokir via 14000 tetapi selalu dijawab oleh mesin penjawab dan setelah sekian lama saya baru bisa bicara
dengan operator untuk melakukan pemblokiran. Apa boleh buat saat pemblokiran saldo tinggal tersisa Rp 82 ribu.

Setelah dihubungi oleh pihak kepolisian, tidak lama berselang petugas ATM Bank Mandiri datang dan membongkar mesin ATM. Ternyata di dalam ruang kartu masuk telah diselipkan SEBATANG KOREK API yang telah dipotong “pentolan” nya. Kata petuga bank: Inilah pak yang membuat kartu bapak tidak bisa masuk….kejadian ini sudah sekitar satu tahun tapi pelakunya
belum juga tertangkap…. Dia (Mr X) bisa mengeluarkan kartu bapak dengan tang/penjepit kecil…..Minggu lalu juga kejadian.

Begitu memasuki hari kerja saya laporkan ke Bank Mandiri dan petugas Customer Service menyatakan kasus ini baru pak (wah rupanya pihak bank ketinggalan juga, red) setelah dicek transaksi penarikan (oleh Mr X cs) tiga kali Rp1,5jt; 1xRp500rb; dan karena maksimum penarikan per hari Rp5jt, sisanya dihabiskan untuk belanja kilat (mungkin di toko emas) tentu
dengan memalsukan tanda tangan saya. Maaf pembaca, total kehilangan tidak perlu saya beberkan semua, yang jelas tinggal Rp82rb alias habis dalam waktu transaksi 17 menit.
KESIMPULAN:

1. Sindikat penipu memilih ATM yang terpencil, bukan yang di kantor bank
dan/ atau yang ada security-nya.
2. Mereka memilih hari libur agar nasabah tidak dapat menghubungi bank
setempat.

TIP AGAR HAL SERUPA TIDAK TERULANG PADA PEMBACA:

1. Gunakan ATM yang ada Bank-nya atau yang dekat security, hindari ATM
terpencil walaupun di ATM terpencil kita tidak perlu antre.
2. Jika kartu macet dan tidak bisa keluar dengan usaha sendiri, tinggalkan
saja karena orang lain tidak bisa menggunakan tanpa mengetahui PIN-nya dan
segera lapor ke bank setempat (tentu pada hari kerja).
3. Pada saat pembaca panik karena jadwal padat, ditunggu dalam waktu
singkat, sehingga secara emosional tidak stabil, mungkin juga sedang
berantem sebaiknya hindari transaksi menggunakan ATM karena daya analisa
menurun dan sangat memungkinkan terjadi kesalahan.
4. (Walau yang keempat ini tidak terkait dengan sub judul di atas)
rekening yang ber kartu ATM batasi jumlahnya. Yang lain simpan saja di
rekening tanpa kartu ATM dan jika terlanjur diberikan kartu ATM,
kembalikan saja ke bank dan bertransaksilah via kasir.

Mohon maaf jika pembaca tersita waktunya untuk membaca ulasan peristiwa ini terutama bagi yang telah mendengar peristiwa serupa sebelumnya. Jika kurang bermanfaat bagi pembaca, berikan (forward) info ini kepada rekan yang lain, siapa tahu mereka membutuhkan. Terima kasih.

Jika suatu saat info ini sampai kepada Mr. X yang telah menipu saya, saya berpesan carilah uang dengan cara lain karena melalui jerih payah, hasil akan lebih bisa dinikmati. Anda berkualitas dalam mendapatkan uang cepat, namun kualitas hendaknya memenuhi 5 indikator keseimbangan yaitu QCDSM (Quality, Cost, Delivery, Safety, Morale). Anda baik dari sisi Quality
(cerdik); anda baik dari sisi Cost (dengan biaya rendah, hanya sebatang korek api); anda baik dari sisi Delivery (dapat uang dalam waktu cepat); tapi dari sisi Safety (anda aman….tapi hanya sementara lho); dan dari sisi Morale (sayang angkanya cuma nol) karena melanggar norma.

Sumber : Tony Sanjaya

Kategori:Berita Dipamerin